Be my kid's mommy! (Bahasa Indonesia)

III 322. 99.99% Cocok



III 322. 99.99% Cocok

0Petugas keamanan itu tampak ragu namun dia tetap membuka pintu gerbang dan menyuruh salah seorang rekannya untuk mengantarkan ke ruangan kepala sekolah.     
0

Darren berjalan mengikuti lelaki yang merupakan salah satu petugas keamanan tersebut. Bangunan sekolah ini tidak terlalu besar namun banyak pepohonan yang membuat suasana menjadi lebih sejuk dan adem. Darren melihat hanya ada 3 kelas untuk kegiatan belajar mengajar dan dua ruangan yang dilewatinya seperti untuk ruangan guru dan ruangan kepala sekolah. Sungguh sekolah yang sederhana.     

Lelaki itu berhenti tepat didepan sebuah pintu yang bertuliskan 'Ruangan Kepala Sekolah'. Lelaki berseragam petugas keamanan itupun segera mengetuk pintu dan terdapat suara sambutan dari dalam.     

"Maaf, permisi bu. Ada orangtua murid yang ingin bertemu dengan ibu." Lelaki itu berkata dengan sopan dan suara rendah.     

"Oh silahkan masuk, mari mari." Seorang wanita usia paruh baya dengan tubuh lumayan subur, agak terkejut juga melihat ada pria dengan perawakan Timur Tengah, postur tinggi menjulang, dan dengan warna bola mata hijau, tentu saja sangat berbeda bila dibandingkan orangtua murid lainnya.     

"Anda pasti ayahnya si kembar ya? Raja dan Ratu. Wajah anda sangat mirip dengan Raja dan warna bola mata anda juga sama-sama hijau. Tapi ..." Kepala sekolah itu langsung terdiam.     

"Tapi apa bu?" Darren tetap berdiri didepan wanita tersebut sambil memburu dengan pertanyaan berikutnya.     

"Oh maaf, saya belum memperkenalkan diri. Nama saya Darren Anderson. Maksud kedatangan saya kesini adalah ... saya ingin berbicara empat mata dengan ibu kepala sekolah." Ucap Darren dengan penuh sopan dan tata bahasa yang diatur sedemikian rupa sehingga ibu kepala sekolah itu mendengarkan dengan penuh seksama.     

"Silahkan pak, kami sangat senang jika ada orangtua yang mau datang dan berkonsultasi pada kami. Itu menandakan kalau kami sangat dihargai dan dipercaya untuk mendidik anak-anak menjadi lebih baik." Jawab ibu kepala sekolah tersebut.     

"Begini, maaf saya langsung saja. Sebenarnya ... saya belum tahu apakah benar Raja dan Ratu anak-anak saya. Saya pernah menikah dan istri saya hamil anak kembar. Namun, saat usia kehamilan 5 bulan, terjadi kecelakaan di jalanan yang menyebabkan saya dan istri saya terpisah, sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya. Saya hanya ingin bertanya, siapakah nama ibu dan ayah dari si kembar?" Penjelasan Darren yang lumayan panjang dan mengejutkan itu, membuat ibu kepala sekolah tersebut menahan napas saat mendengarkan dan mulutnya menganga tidak percaya dengan apa yang didengarnya.     

"Jadi ... anda bukan ayah dari si kembar? Mak-maksud saya, anda belum yakin kalau anda adalah ayah mereka? Tapi, entah mengapa saya yakin sekali kalau anda adalah ayah yang dicari mereka selama ini." Jawab Ibu kepala sekolah yang bernama Yanah tersebut.     

"Maksud anda, mereka juga tidak tahu siapa ayah mereka?" Darren balik bertanya.     

"Ya, saat mendaftarkan Raja dan Ratu, di akta kelahiran mereka tidak tercantum nama ayah mereka. Ibunya bercerita kalau dia mengalami amnesia jadi tidak ingat siapa suaminya." Jawab bu Yanah.     

DEG!     

Jantung Darren seolah berhenti berdetak. Mulutnya gantian menganga dan dadanya sesak tiba-tiba.     

"Apa benar dia bilang begitu?" Darren bertanya lagi.     

"Benar. Sebentar yaa ..." Bu Yanah menuju mejanya dan mengambil sesuatu dari dalam lacinya.     

"Ini adalah formulir pendaftaran Raja dan Ratu. Tidak ada nama ayahnya dan kami semua memakluminya. Ada bukti medis juga dilampirkan." Bu Yanah memberikan bukti medis tersebut pada Darren yang sudah diyakininya kalau dia adalah ayah dari si kembar.     

Darren melihat isi formulir dan membaca bukti medis yang dilampirkan. Kenapa semua serba kebetulan sama dan sesuai dengan perkiraan kelahiran Calista? Kedua anak kembar ini dilahirkan tanggal 20 September dengan cara normal. Sungguh suatu keajaiban tidak semua ibu hamil anak kembar bisa melahirkan secara normal.     

Drrrt ... drrrt ... drrrt ...     

"Maaf sebentar saya terima telpon dulu." Darren berkata pada bu Yanah dan dibalas dengan anggukan lembut.     

"Ada apa?" Tampak nama pemanggil adalah Andrew.     

Tidak lama Darren menutup telponnya dan membuka sebuah file yang dikirimkan bersamaan dengan pesan tertulis. Disana tercantum bukti hasil tes DNA yang menunjukkan 99.99% kesamaan antara Darren dengan Raja dan Ratu.     

Darren langsung berdiri dan menghadap jendela serta menutup wajahnya menangis haru. Mereka adalah anak-anaknya! Mereka adalah jantung hatinya! Mereka adalah penerus The Anderson Group.     

Bu Yanah tidak mengerti kenapa pria dihadapannya ini tiba-tiba menangis sesenggukan namun dalam posisi memunggunginya. Ibu kepala sekolah itu memberi waktu dengan mendiamkannya sampai pria bermata hijau itu benar-benar berhenti menangis.     

Setelah beberapa saat, akhirnya Darren membalik tubuhnya dan berkata, "Ibu kepala sekolah, mereka adalah anak-anak saya. Mereka adalah anak kandung saya. Baru saja saya terima laporan dari anak buah saya kalau hasil tes DNA saya dan si kembar adalah 99.99%." Ibu Yanah langsung menutup mulutnya dan menangis haru juga.     

Inilah yang diharapkan dia dan semua guru-guru agar Raja dan Ratu segera bertemu dengan ayah mereka. Si kembar selalu merasa tersisih jika ada pertemuan antara orangtua dan anak yang diadakan sebulan sekali. Mereka akan merasa minder dan tidak mau masuk sekolah, terutama Raja. Anak lelaki kembar itu memiliki pembawaan dingin, cuek, dan tidak mau bersosialisasi dengan teman-temannya. Berbeda dengan Ratu yang selalu ceria dan berteman dengan siapa saja.     

"Alhamdulillah, akhirnyaaaa, selamat ya pak. Anak-anak anda sangat hebat dan pintar. Hanya saja Raja butuh kesabaran lebih dari anda untuk mendekatinya. Dia sangat tidak suka jika ada lelaki yang mendekati ibunya. Dia akan memusuhi terang-terangan semua lelaki itu." Jawab Yanah dengan senyum keibuan.     

"Saya tahu. Saya merasakan sendiri soalnya." Jawab Darren dengan tersenyum sambil berusaha menghapus air mata dari pipinya.     

"Jadi sekarang bagaimana?" Ibu Yanah bertanya pada Darren.     

"Tolong jangan bilang dahulu pada mereka. Saya akan datang dan mengejutkan mereka saat acara ulang tahun mereka lusa." Jawab Darren.     

"Oh iya betul, lusa ibu mereka akan mengadakan ulang tahun disini setelah selesai belajar. Jadi, anda akan datang kesini saat itu?" Tanya ibu Yanah.     

"Iya betul. Saya mohon bantuan ibu untuk merahasiakannya. Tapi saya sekarang mau melihat mereka dulu belajar. Apakah boleh?" Tanya Darren.     

"Sebenarnya tidak boleh karena akan mengganggu acara belajar. Tapi, untuk kali ini karena kondisi khusus, saya akan antarkan anda ke kelas dan berbicara dengan guru kelas mereka.     

"Terima kasih." Darren dan Ibu Yanah pun meninggalkan ruangan kepala sekolah dan berjalan menuju kelas TK A dimana Raja dan Ratu sedang belajar.     

Darren tidak ingin mengganggu mereka belajar jadi dia hanya ingin mengintip dari kaca jendela saja tanpa perlu masuk kedalam kelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.